Penghujung tahun 2025, Pelestari Kawasan Wilis menerima penghargaan PFLH 2024 dari Pemprov Jatim melalui Dinas Lingkungan Hidup Prov Jawa Ti...
Penghujung tahun 2025, Pelestari Kawasan Wilis menerima penghargaan PFLH 2024 dari Pemprov Jatim melalui Dinas Lingkungan Hidup Prov Jawa Timur.
Sebanyak 10 komunitas dan individu pegiat lingkungan menerima penghargaan prestisius Jatim Environment Community Award (JECA) 2025 dalam acara penganugerahan yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur, Rabu (24/12/2025). Acara yang bertempat di Gedung Graha Wisata, Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur ini menjadi bukti nyata tumbuhnya gerakan lingkungan berbasis masyarakat di Jatim.
Penghargaan tahun ini diberikan kepada para penerima yang berhasil menunjukkan dedikasi dan inovasi luar biasa dalam lima kategori utama: Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup, Pembina Lingkungan, Pengabdi Lingkungan, Penyelamat Lingkungan, dan Perintis Lingkungan. Keberhasilan mereka lolos dari proses kurasi yang ketat, menjadikan JECA 2025 sebagai apresiasi tertinggi bagi kontribusi nyata pelestarian alam di Jawa Timur.
Ini merupakan penghargaan kalpataru tingkat provinsi sebagai reward atas peran / aksi pelestarian wilis yg di nilai sebagai wujud dari upaya penyelamatan Lingkungan
"Bagi kami, trophy berbentuk Pohon Kalpataru adalah penanda sekaligus pengingat bahwa peran kami ibarat kata pepatah masih jauh panggang dari api" ujar Tofan Ardi, Ketua Umum Pelestari Kawasan Wilis
Kalpataru, merupakan pohon sakral dari mitologi Hindu-Buddha yang melambangkan "pohon kehidupan" atau "pohon harapan", sering dikaitkan dengan Ficus religiosa (Pohon Bodhi) serta menjadi lambang penghargaan tertinggi pemerintah Indonesia untuk pelestarian lingkungan
"Artinya, penghargaan ini adalah awal dari sebuah perjuangan di tengah maraknya laju deforestasi akibat alih fungsi lahan yg terus bertambah dari tahun ke tahun" tandasnya
Untuk itu, Tofan mengundang siapapun yg peduli dgn pelestarian #Gunungwilis, untuk tidak ragu menyuarakan perubahan dan ikut serta dalam melakukan aksi tanam, sebab sekecil apapun aksi yg kita lakukan, kelak akan menjadi legacy bagi generasi mendatang
"Akhir kata, jika kita tak sanggup mewariskan harta ke generasi mendatang, setidaknya titipkan bumi yg lestari ini utk generasi mendatang" pungkasnya


